:::: MENU ::::

Monday, June 19, 2017

Siang.
Kali ini saya akan membahas tentang "Perfeksionis dan OCD".
Banyak yang sudah tahu sebelumnya apa Perfeksionis itu, tapi apa ada yang benar-benar paham tentang OCD?
Trus hubungannya apa Perfeksionis dan OCD?

Klik readmore untuk info selengkapnya.


Sebelum kita membahas tentang artikel ini, ada baiknya kita mengetahui apa itu Perfeksionis dan apa itu OCD.

1. Perfeksionis
Perfeksionis adalah keinginan untuk tampil sempurna tanpa cela. Perfeksionis umumnya menyerang perempuan namun tidak jarang juga menyerang laki-laki. Orang yang perfeksionis umumnya adalah orang yang sangat detail, teliti, cermat, ulet dan mampu bekerja dibawah tekanan. Orang perfeksionis tidak tahan terhadap segala sesuatu yang dikerjakan secara asal, ogah-ogahan, setengah-setengah. Banyak orang perfeksionis yang memiliki motto "Lakukan sempurna, atau tidak sama sekali" pada apapun yang mereka lakukan. Perfeksionis dapat dikaitkan pada banyak hal seperti perfeksionis berpakaian, perfeksionis kebersihan, perfeksionis pekerjaan atau perfeksionis segala hal.

Perfeksionis, sebetulnya bukanlah sifat negatif. Perfeksionis dapat dijadikan acuan bagi seseorang untuk melakukan perkerjaan secara sempurna dan menjadikan anda sebagai seseorang yang handal di pekerjaan anda. Orang perfeksionis dapat mengetahui mana yang salah hanya dengan sekali pemetaan masalah. 

2. OCD
OCD adalah singkatan dari Obsessive Complusive Dissorder. Penderita OCD umumnya gampang merasa gelisah, cemas dan khawatir berlebihan dan senang melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Penderita OCD memiliki imajinasi yang berlebihan terhadap suatu hal yang mengkhawatirkan mereka. Contoh, pada saat mengunci pintu rumah, penderita OCD bisa melakukannya hingga 5 kali hanya untuk memastikan rumahnya aman dari orang asing yang akan masuk.
Perilaku ini merupakan "pelampiasan" dari rasa cemas/ketakutan mereka terhadap suatu hal.


Sebenarnya Perfeksionis dan OCD adalah hal yang berbeda, meski keduanya memiliki ciri-ciri yang nyaris sama. Pada dasarnya, Perfeksionis adalah sebuah karakter, sedangkan OCD adalah gangguan mental. 

Perfeksionis dan OCD dapat muncul dari trauma masa kecil atau pengasuhan orang tua yang buruk. Banyak orang perfeksionis pada masa kecilnya yang diajarkan untuk selalu rapih dan melakukan sesuatu dengan sempurna sehingga ketika dewasa mereka merasa perlu melakukan segala hal dengan sempurna.

OCD-pun rata-rata muncul dari trauma masa kecil dan pengasuhan orang tua yang buruk, namun pada kasus OCD dapat disebabkan oleh faktor genetik, kerusakan pada syaraf otak tertentu dan bawaan lahir.

Perbedaan Perfeksionis dan OCD adalah orang Perfeksionis umumnya tidak akan merasa cemas apabila merasa melakukan kesalahan. Mereka mungkin akan marah dan kecewa, namun hal itu tidak akan berlarut-larut. Berbeda halnya dengan penderita OCD, mereka akan merasa takut, stress, cemas, marah dan panik apabila tidak melakukan hal berulang-ulang. Penderita OCD juga umumnya melakukan tindakan berulang-ulang tersebut tanpa sadar. Penderita OCD melakukan tindakan tersebut bukan karena obsesi nya menjadi perfeksionis, namun karena mereka ingin menyingkirkan rasa cemas yang mereka hadapi. Mereka membunuh rasa cemas/takut tersebut dengan melakukan sesuatu secara berulang-ulang.

Apakah orang Perfeksionis dapat menjadi penderita OCD?

Jawabannya adalah bisa.
Hampir semua orang memiliki kecenderungan OCD. Apabila seseorang perfeksionis berkembang terlalu jauh dan menunjukkan gejala-gejala OCD, maka ia akan berubah menjadi penderita OCD. Gejala OCD biasanya ditandai dengan seseorang perfeksionis yang rutin melakukan pengecekan terhadap apapun yang mereka lakukan. Orang perfeksionis yang rutin melakukan pengecekan akan memperbesar ketakutan mereka dan ketidakyakinan mereka, sehingga mereka akan lebih sering melakukan pengecekan. Apabila hal ini dibiarkan lebih lanjut, maka lambat laun ia bisa menjadi seorang OCD.


0 komentar:

Post a Comment

A call-to-action text Contact us