Membaca judul diatas, pasti beberapa diantara kalian merasa judul tersebut kasar sekali.
Sebenarnya, postingan ini tidak dimaksudkan untuk membeda-bedakan mana yang cerdas mana yang bodoh.
Kata "bodoh" pada pemilihan judul diatas juga bukan menggambarkan seseorang yang bodoh secara akademis.
Tapi jujur, saya menulis artikel ini dalam keadaan kesal wkwkwk.
Jadi, singkat cerita saya memiliki seorang teman yang banyak sekali bicara namun apa yang dia katakan seperti kalimat kosong bagi saya. Saya pun mengambil kesimpulan bahwa dia orang "bodoh".
Berikut adalah ciri-ciri beserta alasan saya menyebut teman saya itu "bodoh".
1. Banyak Bicara, Namun Cenderung "Burung Beo"
Seseorang yang bodoh, biasanya banyak berbicara. Bila sedang berbincang dengan lawan bicara
nya, dia akan memiliki porsi bicara yang jauuh lebih banyak dibanding lawan bicaranya. Biasanya
sekitar 80% sedangkan lawan bicaranya hanya mendapat 30%, itu pun hanya sekedar kalimat
respon balik dari apa yang dia katakan.
Orang yang bodoh, juga cenderung berbicara dengan kalimat orang lain, namun memutar-mutar
kosa kata dari kalimat tersebut. sehingga terlihat "seolah-olah" dia cerdas dan memiliki pendapat
itu duluan. Orang bodoh tidak pernah menganggap satupun manusia di muka bumi ini sebagai
sahabatnya ataupun kawannya. Semua orang dianggapnya sebagai saingan atau malah "bahan
contekan" agar ia terlihat keren.
Katakanlah semisal kamu berbicara =
"Saya merasa makanan ini tidak begitu enak karena kalau dipikir-pikir, isinya hanya es serut dan
susu milo bubuk dengan ditambahkan sedikit sereal dan astor. Apa yang menjadikan makanan ini
terkenal mungkin orang lain sedang bosan dengan cemilan yang biasa beredar di masyarakat,
sehingga cemilan ini menjadi pilihan alternatif yang dipilih masyarakat dikarenakan bosan dengan
pilihan pasar yang ada"
Maka ia akan mengulang =
"Makanan ini, sebenarnya tuh cuma pilihan masyarakat aja. Aslinya tuh masyarakat cuma bosen aja
sama pilihan di pasar di masyarakat. Soalnya tuh ya makanan ini tuh kalo diliat-liat isinya cuma es,
es serut, susu m*lo, susunya bubuk lagi, trus yaudah, ditambahin astor deh sama sereal sama susu.
Ga ada yang spesial. Jujur ya, ini tuh biasa aja. Sumpah deh, biasa aja. Gatau orang-orang tuh bisa
tergila-gila sama makanan ini, ya kalo menurut gue sih biasa aja. Orang isinya cuma es sama susu
doang, yailaaaa biasa aja kali ini mah"
Sangat burung beo bukan?
Dia hanya menambahkan sedikit kalimat, memutar-mutar kosa kata menjadi kalimat baru yang
makna nya sama saja. Dia akan bersikap hiperbola atau lebay dikarenakan ia mau dipandang
"lebih" oleh orang lain. Padahal kalimat tersebut bukanlah hasil pemikiran dia. Dia hanya melihat
orang lain berbicara dan memutuskan
"Oh itu kalimat yang keren! Saya akan menggunakan kalimat tersebut dengan lebih baik! Lihat
saja!"
2. Tidak Memiliki Identitas, Tidak Memiliki Warna, Tidak Memiliki Kepribadian dan Pendirian
Orang bodoh, jelas tidak akan memiliki kepribadian dan pendirian. Ia akan bertingkah dan bersikap
dengan melihat apa yang kebanyakan orang lakukan dan menyatakan bahwa "inilah sikap saya".
Ia tidak memutuskan sikap tersebut lewat pemikirannya sendiri. Ia hanya akan bersikap "apa
yang orang lain lakukan" demi terlihat masuk kedalam masyarakat dan mampu bergaul dengan
baik.
Bila diibaratkan di alam liar, dia akan berpura-pura menjadi singa disaat dia dekat dengan singa.
Dia akan bersikap layaknya singa, berfikir layaknya singa (dengan menjiplak pola pikir singa asli)
dan bertingkah seolah-olah dia terlahir untuk menjadi singa.
Pada saat berikutnya, dia dekat dengan merpati, dia akan menjadi merpati dan mejiplak semua
yang dilakukan merpati.
Pada kenyataannya, dia bukanlah singa ataupun merpati, dia bukanlah siapa-siapa.
Dia seperti mahluk aneh yang berubah-ubah bentuk demi masuk dalam alam rimba.
Contoh kecil seperti teman saya itu, tiap kali seseorang mengatakan opininya dia akan bilang
"Aku juga!" demi masuk dalam alam rimba.
Contoh 1
Teman 1
Saya suka warna merah karena menurut saya warnanya menarik, saya tidak suka warna putih.
Dia
Ih, gue juga! Sumpah ya, putih tuh jelek banget tau! Mendingan merah kemana-mana!
Contoh 2
Saya suka warna putih, saya tidak suka merah
Dia
Persis!! Gue juga suka putih! Ga ada satupun barang gue yang warna merah
3. Banyak Menebar Kebohongan Namun Tidak Memiliki Bukti
Orang bodoh senang memamerkan kebodohannya dengan menebar kebohongan namun tidak
sanggup membuktikan apapun. Contoh teman saya yang satu ini akan berbohong dia memiliki
kamera, namun ketika ditanya dia akan menjawab "kamera nya lagi di service" atau "yah kamera
nya lagi di pinjem". Dia terus-terusan menebar kebohongan seperti itu, namun terus meyakinkan
yang lain bahwa ia benar-benar memiliki kamera.
Saya sejujurnya tidak paham dengan yang satu ini, namun memang benar apadanya, orang yang
bodoh atau fake cenderung tertawa dengan hiperbola atau lebay. Dia akan tertawa terhadap hal yang
sebenarnya di dalam pikiran dia tidak lucu, tapi dia harus tertawa agar dianggap memiliki pergaulan
yang sama.
5. Muka Dua. Dimanapun. Bahkan Dihadapan Orang Tuanya Sendiri.
Orang bodoh bisa dengen bangga menceritakan aib keluarganya sendiri. Ia akan menganggap suatu
kejadian seperti sebuah "trend" seperti perceraian, KDRT, orang tua yang buruk. Dia akan
mengarang cerita sehingga "aku juga!" dan terkesan dia juga memiliki problema yang sama.
Dia terus berbicara omong kosong meski kita bisa melihat kebohongannya dari mimik wajahnya.
6. Berbicara Dengan Suara Keras
Orang bodoh selalu senang jadi pusat perhatian. Dia akan memaksimalkan suaranya agar
mendapat perhatian orang lain. Dia tidak peduli apakah suaranya mengganggu lingkungan atau
tidak, selama orang itu melirik atau menoleh padanya, itulah keinginannya.
7. Selalu Memandang Segala Hal Dari Segi Negatif
Seseorang yang bodoh selalu merespon sesuatu dengan negatif. Entah apa motif dia melakukan
hal tersebut, yang jelas setiap perkataan orang lain akan selalu diresponnya dengan kalimat :
- Yailah, kayak gitu doang/yailah kayak gitu gue juga bisa
- Ya ga mungkin lah, udah jelas kali
- Sekarang gini deh ya, ga mungkin banget kalo blablabla
- Ya coba lo pikir aja deh, yang kayak gitu tuh gamungkin
- Ya kalo itu mah udah jelas gabakal bisa lah
- Haha, iya, lo pikir gampang?
- Ha, iya, ngomong doang sih gaaampanggg...
8. Cenderung Memilih Kosa Kata Kasar Agar Terlihat "Gaul-Keren-Asik"
"Nyokap gue punya tiga frame kacamata, lo bayangin, tiga! Anjing ga sih?"
Kalimat diatas adalah kalimat yang diucapkan teman saya yang konteksnya sangat tidak jelas.
Ga ada angin ga ada hujan, tiba-tiba dia menyebut ibunya sendiri anjing.
Orang bodoh senang sekali menggunakan kalimat kasar supaya dirinya dianggap keren dan gaul.
Namun, seringkali kalimat itu justru salah tempat dan membuat orang lain muak mendengarnya.
wah sangat membantu dalam informasi, izin ya jadi referensi
ReplyDelete