Hari ini, aku menyadari satu hal. Setiap kota memang istimewa dengan caranya sendiri.
Tahun ini, adalah tahun ke 3 aku di Jember, sejak tahun 2015.
Sejujurnya, aku tidak begitu mudah beradaptasi disini.
Suasana Jakarta yang sangat sibuk membuatku bergerak 2 kali lebih cepat dibanding orang-orang Jember.
Bila pada saat jam 7 pagi di Jakarta, semua orang sudah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, Jember baru memulai aktivitas mereka. Bahkan seluruh aktivitas kecil-kecil seperti membuka toko dan berangkat kuliah.
Aku ingin menikmati indahnya kota ini juga, tapi dengan cara tersendiri.
Seperti saat aku menikmati kota Jakarta, aku biasanya menikmati kota Jakarta dengan mendengar lagu-lagu yang beat yang cukup cepat.
Tapi pada saat di Jember, mendengarkan lagu tersebut sambil memandangi aktivitas kota Jember terasa tidak menyatu.
Namun hari ini aku tersadar, ketika mendengar lagu-lagu bertempo pelan yang moodnya relax, seluruh lagu ini langsung menyatu dengan aktivitas kota ini.
Tulisan ini, sebenarnya hanyalah celotehanku dikala menunggu jam 7 malam guna kumpul kelompok membahas masalah kuliah.
Apakah aku terlambat menyadari keindahan kota ini?
Ataukah aku terlalu keras sehingga tidak dapat dengan mudah menyatu dengan kota ini?
Aku tidak tahu.
Tapi aku bersyukur setidaknya sekarang aku akhirnya menyadari keindahan kota ini.
Memang,
Semua kota indah dengan caranya masing-masing.